Kunjungan gubernur itu tidak dengan tangan hampa, melainkan sudah mempersiapkan bantuan yang akan diberikan. Bagi petani yang terendam sawahnya, gubernur memberikan uang senilai Rp 30 juta. Dimana uang ini akan dibagikan masing-masing petani Rp 1 juta. Bantuan ini sendiri diserahkan kepada Lurah Tanjung Jaya, Arasman.
“Ini saya serahkan sebagai bantuan awal, nanti tolong didata lagi berapa sawah yang baru ditanam terendam banjir. Nanti akan kita bantu, tapi saya ingin data yang valid. Jadi nanti saya akan periksa kebenaran datanya,” ucap gubernur sambil dijawab dengan anggukan Lurah Tanjung Jaya.
Untuk korban banjir, gubernur membagikan 20 karung beras berisi masing-masing 15 Kg, 20 kardus mie instan dan 4 dus sarden. Bantuan bahan makanan ini akan terus dibagikan jika memang korban banjir kekurangan bahan makanan. “Stok makanan untuk bencana kita cukup. Jadi jika memang kurang akan kita droping lagi,” ujarnya.
Menurut gubernur, lokasi Tanjung Agung dan Tanjung Jaya memang daerah langganan banjir. Sebab, daerah itu ketinggiannya sudah hampir sama dengan tinggi air laut. Sehingga ketika intensitas hujan tinggi, air cepat sekali menggenangi.“ Kita memang prihatin dengan warga yang menjadi korban banjir. Tapi, banjir ini terjadi memang karena lokasinya yang rentan,” ujarnya.
Bagaimana dengan relokasi warga?
Menurutnya, itu merupakan solusi yang bagus. Sehingga lokasi ini bisa dijadikan areal persawahan. Hanya saja, masyarakat sendiri yang enggan pindah dari lokasi itu.
“Saya dengar masyarakat di sini (Tanjung Jaya, red) sudah pernah diberikan ganti rugi untuk pindah. Tapi, nyatanya mereka tetap bertahan di sana. Kalau kondisinya seperti itu, saya serba sulit,” tukasnya.
Bagi Duit ke Anak-anak
Dalam kesempatan itu, puluhan anak-anak yang mendekati gubernur kecipratan rezeki. Mereka dibagikan oleh gubernur, masing-masing Rp 50 ribu. Kontan saja, aksi bagi-bagi duit ini membuat anak-anak lainnya berdatangan dan meminta bagian juga. Akhirnya, seluruh anak-anak yang ada saat itu mendapatkan jatahnya. Terlihat anak-anak yang mendapatkan “angpau” dari gubernur bersorak kegirangan.