Featured Article

Selasa, 14 April 2009

Gub Bantu Petani Sawah yang Terendam Banjir


Kunjungan gubernur itu tidak dengan tangan hampa, melainkan sudah mempersiapkan bantuan yang akan diberikan. Bagi petani yang terendam sawahnya, gubernur memberikan uang senilai Rp 30 juta. Dimana uang ini akan dibagikan masing-masing petani Rp 1 juta. Bantuan ini sendiri diserahkan kepada Lurah Tanjung Jaya, Arasman.

“Ini saya serahkan sebagai bantuan awal, nanti tolong didata lagi berapa sawah yang baru ditanam terendam banjir. Nanti akan kita bantu, tapi saya ingin data yang valid. Jadi nanti saya akan periksa kebenaran datanya,” ucap gubernur sambil dijawab dengan anggukan Lurah Tanjung Jaya.

Untuk korban banjir, gubernur membagikan 20 karung beras berisi masing-masing 15 Kg, 20 kardus mie instan dan 4 dus sarden. Bantuan bahan makanan ini akan terus dibagikan jika memang korban banjir kekurangan bahan makanan. “Stok makanan untuk bencana kita cukup. Jadi jika memang kurang akan kita droping lagi,” ujarnya.

Menurut gubernur, lokasi Tanjung Agung dan Tanjung Jaya memang daerah langganan banjir. Sebab, daerah itu ketinggiannya sudah hampir sama dengan tinggi air laut. Sehingga ketika intensitas hujan tinggi, air cepat sekali menggenangi.“ Kita memang prihatin dengan warga yang menjadi korban banjir. Tapi, banjir ini terjadi memang karena lokasinya yang rentan,” ujarnya.
Bagaimana dengan relokasi warga?

Menurutnya, itu merupakan solusi yang bagus. Sehingga lokasi ini bisa dijadikan areal persawahan. Hanya saja, masyarakat sendiri yang enggan pindah dari lokasi itu.

“Saya dengar masyarakat di sini (Tanjung Jaya, red) sudah pernah diberikan ganti rugi untuk pindah. Tapi, nyatanya mereka tetap bertahan di sana. Kalau kondisinya seperti itu, saya serba sulit,” tukasnya.

Bagi Duit ke Anak-anak
Dalam kesempatan itu, puluhan anak-anak yang mendekati gubernur kecipratan rezeki. Mereka dibagikan oleh gubernur, masing-masing Rp 50 ribu. Kontan saja, aksi bagi-bagi duit ini membuat anak-anak lainnya berdatangan dan meminta bagian juga. Akhirnya, seluruh anak-anak yang ada saat itu mendapatkan jatahnya. Terlihat anak-anak yang mendapatkan “angpau” dari gubernur bersorak kegirangan.

Senin, 13 April 2009

Banjir di Kota Bengkulu Meluas


Selain meredam lebih dari 1.000 rumah, banjir juga membuat perabotan warga serta sawah terendam. Tak hanya itu, jalan Tanjung Agung dan Bentiring tak bisa dilalui oleh kendaraan. Sedangkan jalan di Jl Kalimantan Rawa Makmur hanya tergenang air setinggi mata kaki.

Pantauan BE tadi malam di Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Semarang dan Rawa Makmur, warga sudah mengungsi di tempat-tempat aman. Mereka juga sudah mendirikan tenda-tenda. Salah seorang warga Tanjung Agung, Suraji mengatakan masyarakat sudah mengungsi sejak pagi. Menurutnya, air mulai menggenangi lokasi itu sejak kemarin dinihari.Saat ini (tadi malam) ketinggian air mencapai 2 meter. Sehingga jalan dari Tanjung Agung putus total, akunya.


Menurut Suraji, banjir ini merupakan banjir kiriman dari Taba Penanjung. Jika hujan tidak reda, banjir kali bisa seperti tahun 1989. Dimana ketinggian air mencapai 3 meter, kenangnya.

Terkait banjir yang meluas, Walikota H Ahmad Kanedi SH MH tadi malam sudah turun ke lapangan. Untuk tahap pertama, dia meminta warga untuk mengungsi sementara dan waspada terhadap munculnya air bah. Dia sendiri sudah menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan bantuan kepada korban banjir.

Tak hanya Walikota, caleg DPRD Provinsi DP Kota dari Partai Barnas, Suharto SE tadi malam juga mengunjungi para korban banjir di Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Semarang dan Rawa Makmur. Kunjungan ini merupakan ungkapan simpati Suharto kepada korban.

Menang atau tidak dalam Pemilu Legislatif serta saya dipilih atau tidak oleh korban banjir, saya harus tetap konsisten terhadap perjuangan membela rakyat. Inilah yang membuat saya tergerak untuk turun, kata Suharto.

Kehadiran Suharto sendiri disambut baik para korban banjir. Mereka sangat senang dengan kehadiran caleg Barnas ini. Pak Harto ini benar-benar tulus. Dia datang bukan saat kampanye. Tapi saat kami kena bencana. Tak seperti caleg lain, ungkap salah seorang korban banjir bernama Suraji.

Senada dengan Suraji, salah seorang warga Rawa Makmur, Mulyono (45) mengatakan saat masa kampanye banyak posko parpol dan caleg yang muncul ketika korban banjir. Tapi saat ini, hanya Suharto saja yang nongol. Kemana yang lain, keluhnya. Banyak parpol dan caleg itu hanya peduli menjelang Pemilu saja. Habis Pemilu mereka lupa, terangnya.

Di sisi lain, Ketua DPD PKS Sujono mengatakan PKS belum turun melakukan bakti sosial. Hanya saja, dia telah menginstruksikan agar DPC PKS Muara Bangkahulu dan DPC PKS Sungai Serut melakukan bakti sosial. Yang jelas kita akan melakukan baksos dengan pengobatan gratis. PKS tidak bekerja menjelang Pemilu Legislatif dan Pilkada saja. Kita akan tetap turun melakukan baksos. Meski habis pemilu PKS tetap peduli, terang Sujono.

3 Hari Masih Hujan
Sementara itu hujan deras diperkirakan masih mengguyur Bengkulu hingga tiga hari kedepan. Sebab awan tebal masih menutupi wilayah Sumatera secara merata. Hal itu diterangkan staf teknisi BGM (Badan Meterologi Geofisika) Bengkulu Edi Siswahyudi. sehingga masyarakat diminta agar waspada. Belum ada tanda-tanda hujan mereda, ujarnya.

PPK Sungai Serut Siaga
Terkait banjir yang meluas, petugas PPK Sungai Serut malam tadi juga siaga. Mereka mulai menyelamatkan berkas-berkas administrasi pemilu. Karena dikhawatirkan banjir bisa meluap hingga ke Kantor PPK Sungai Serut yang terletak di Kantor Camat Sungai Serut.

Ketua PPK Sungai Serut Sugiri mengungkapkan pihaknya sudah berupaya menyelamatkan kotak suara dan arsip-arsip lain. Supaya tidak tergenang banjir. Kami dibantu oleh aparat kepolisian, ujarnya.(cw3/090)

Popular Posts